Lalu lintas Jalan Slamet Riyadi dan Lintasan Kereta Api

Lalu lintas Jalan Slamet Riyadi dan Lintasan Kereta Api

Solo memiliki begitu banyak jalan penghubung untuk menuju satu tempat ke tempat lainnya, salah satu persimpangan Jalan Slamet Riyadi ini juga bagian dari kota solo. Dimana Jalan Slamet Riyadi bukan hanya sebatas digunakan kendaraan, disini ditemui juga lintasan kereta api. Sebagian Jalan ini digunakan Kereta Api Batara Kresna, yang memiliki Jalur Purwosari - Wonogiri. 

Sempat sebagai waktu mengambil video Patung Slamet Riyadi, merekam aktifitas melintasnya Kereta Barata Kresna ini :



Masyarakat sekitar sudah biasa dengan datangnya kereta ini. Sebagian banyak telah mempostingkan beberapa informasi dan kesibukan Kereta Api Barata Kresna seperti :




Bus rel Bathara Kresna

Bus rel Bathara Kresna adalah bus rel (rail bus) milik PT Kereta Api Indonesia, yang beroperasi di rute Solo Purwosari-Wonogiri dan merupakan proyek kerja sama Pemerintah Kota Surakarta dengan PT KAI, pada saat Kota Surakarta dipimpin oleh Joko Widodo. Bus rel ini adalah bus rel kedua di Indonesia setelah bus rel Kertalaya di Sumatera Selatan. Bus rel ini diperkenalkan kepada publik pada tanggal 26 Juli 2011 dan diresmikan oleh Menteri Perhubungan RI Freddy Numberi[1], di Surakarta bersama dengan bus bertingkat pariwisata. Bus rel ini mulai beroperasi pada tanggal 5 Agustus 2012 dengan rute Sukoharjo-Solo Purwosari-Yogyakarta Tugu.[2] Karena ada jembatan kereta api yang sedang diperkuat antara Stasiun Pasarnguter-Stasiun Wonogiri, untuk sementara bus rel ini hanya sampai Stasiun Sukoharjo.[2]
Bus rel ini berhenti beroperasi pada sekitar awal tahun 2013, setelah mangkrak sejak Oktober 2012 karena generator rangkaian bus rel yang sering rusak.[1] Bus rel ini dibawa ke pabrik PT Inka di Madiun untuk diperbaiki.[1] Hingga 2015 bus rel ini hanya dikandangkan di dipo lokomotif Solo Balapan[3], sampai pada akhirnya PT KAI memutuskan untuk mengoperasikan kembali bus rel ini. Saat ini bus rel telah beroperasi kembali dengan rute Purwosari-Wonogiri pp dengan rute trayek dua kali sehari.
Karena adanya gangguan operasional pada bulan Juni 2015, rangkaian bus rel ini untuk sementara tidak beroperasi dan berada di bengkel.[4] Merespon hal tersebut, DAOP 6 Jogja mensiasati perjalanan kereta api ini menggunakan rangkaian cadangan kereta api Prambanan Ekspres berbasis KRD MCW yang mana berjalan dua pekan untuk menunggu selesainya perbaikan.[4] Dengan selesainya perbaikan, semenjak Juli 2015 hingga saat ini bus rel beroperasi dengan rangkaian aslinya.

KA Batara Kresna Rute Solo-Wonogiri PP Resmi Beroperasi

Bisnis.com, SOLO—Menteri Perhubungan Ignasius Jonan secara resmi telah meluncurkan pengoperasian railbus atau kereta api perintis Batara Kresna yang mempunyai jurusan Kota Solo-Sukoharjo-Wonogiri pulang pergi, di Stasiun Purwosari Solo, Rabu (11/3/2015).

Menhub mengikuti perjalanan dari Stasiun Purwosari hingga ke Stasion Solo Kota Sangkrah didampingi Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo, Wawali Achmad Purnomo, Dirjen Perkeretaapian Dephub Hermanto Dwiatmoko, dan Dirut PT KAI Edi Sukmoro.
Pemerintah dalam pengoperasian KA Batara Kresna telah memberikan subsidi Rp9 miliar hingga akhir Desember 2015, dengan harga tiket Rp4.000 per orang. KA Batara Kresna ini, mempunyai kapasitas 117 penumpang.

Menhub berharap dengan beroperasinya KA Batara Kresna tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan meningkatkan perekonomian daerah terutama Wonogiri, Sukoharjo, dan Kota Solo.

Kendati demikian, Menhub meminta kepada PT KAI dalam pengoperasian KA Batara Kresna tidak hanya satu unit saja, tetapi bisa mengusulkan lagi dua hingga tiga kereta.

Menurut Menhub, hal tersebut jika hanya satu unit KA Batara Kresna yang dioperasikan, maka akan berbahaya dan berat dalam perawatannya. KA perintis bisa diusulkan lagi untuk cadangan.

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menjelaskan, KA Batara Kresna tersebut memang sudah pernah dioperasikan empat tahun lalu dan sempat berhenti.

"Kami berharap railbus itu, dapat menyatukan masyarakat solo, Sukoharjo dan Wonogiri untuk sama-sama bisa menikmati angkutan umum KA ini. Kami mewakili masyarakat banyak terima kasih Menhub yang hadir dalam peluncuran KA Bantara Kresna," katanya.

Menurut Rudyatmo, mengapa diberi nama Batara Kresna, karena mempunyai senjata Panah Kalacakra yang berguna untuk perdamaian. Sehingga, dengan diluncurkan Batara Kresno, maka Indonesia menjadi negara yang damai dan tentram, serta masyarakatnya sejahtera.

Dirut PT KAI Edi Sukmoro menyatakan pihaknya siap mengoperasikan dan pemeliharaan KA Batara Kresna dengan baik dan benar. PT KAI juga berharap dengan beroperasinya angkutan massal KA Batara Kresna itu, dalam menekan kepadatan lalu lintas darat dan bisa mengurangi angka kecelakaan di jalan.

Railbus KA Batara Kresna dalam operasi berangkat dari Stasiun Purwosari pukul 06.00 WIB, tiba Wonogiri pukul 07.45 WIB dan kedua pukul 10.00 WIB - Wonogiri pukul 11.45 WIB. Sebaliknya wonogiri pukul 08.00 WIB-tiba Solo pukul 09.45 WIB, dan kedua pukul 11.45 WIB- tiba Solo pukul 12.15 WIB.
Sumber : Antara
info SELOGIRI - WONOGIRI - Kereta Api (KA) Perintis Batara Kresna Solo-Wonogiri telah resmi diluncurkan pada Rabu 11 Maret 2015. KA Batara Kresna melakukan dua kali keberangkatan saban harinya dengan rute perjalanan Purwosari - Solo Kota - Sukoharjo - Pasar Nguter - Wonogiri, Pergi-Pulang (PP).

Nah, bagi masyarakat Wonogiri yang ngefans dengan kereta api, atau sekedar ingin iseng refreshing plesir alias kota-kota, tak ada salahnya kalau mencoba numpak Railbus Batara Kresna ini. Karena harga tiket tergolong murah hanya Rp. 4.000,- Anda sudah bisa menikmati perjalanan dari Stasiun KA Girisoka Wonogiri sampai Stasiun Purwosari Solo.

Railbus Batara Kresna berkapasitas sekitar 117 penumpang terbagi dalam tiga gerbong, berjalan dengan kecepatan maksimal 40 km/jam. Berikut jadwal perjalanan railbus Batara Kresna:

Keberangkatan dari Stasiun Purwosari Solo

KA 10446
Purwosari (06:00) - Solo Kota (06:23) - Sukoharjo (06:57) - Pasar Nguter (07:19) - Wonogiri (07:45)
KA 10448
Purwosari (10:00) - Solo Kota (10:23) - Sukoharjo (10:57) - Pasar Nguter (11:19) - Wonogiri (11:45)

Keberangkatan dari Stasiun Girisoka Wonogiri

KA 10439
Wonogiri (08:00) - Pasar Nguter (08:26) - Sukoharjo (08:48) - Solo Kota (09:21) - Purwosari (09:45)
KA 10441
Wonogiri (12:15) - Pasar Nguter (12:41) - Sukoharjo (13:03) - Solo Kota (13:35) - Purwosari (14:00)

Selamat menikmati perjalanan anda bersama KA Batara Kresna.


Ini Alasan Mengapa Harus Mencoba Naik Kereta Batara Kresna Jalur Solo – Wonogiri

Wonogiri, sebuah kota yang terletak di selatan Kota Solo.  Kota yang mempunyai Waduk Gajah Mungkur, sebuah waduk yang dibangun dengan menenggelamkan 7 kecamatan ini, sejak bulan Maret 2015 sudah bisa diakses menggunakan kereta, Batara Kresna namanya/
Beberapa waktu lalu saya berkesempatan untuk mencicipi rasanya naik kereta tersebut. Pengalaman sebelumnya yang pernah dua kali gagal mendapatkan tiket kereta kloter pertama, membuat saya mengantisipasi dengan datang ke stasiun Purwosari sekitar pukul 04.45 WIB, 1 jam sebelum keberangkatan.
Berikut hal yang harus kamu perhatikan sebelum menaiki kereta Batara Kresna.
Siapa cepat dia dapat
Menjelang pukul 06.00 WIB, suara berisik kereta bergema memasuki Stasiun Purwosari. Penampakan sebuah kereta bernuansa modern bertuliskan “Solo The Spirit Of Java”, langsung disambut langkah kaki tergesa para penumpang yang berebut ingin segera masuk.
Batara Kresna merupakan sebuah railbus yang hanya memiliki 3 gerbong dimana penumpang mendapatkan tempat duduk bukan berdasarkan nomor yang tertera di tiket, tapi berdasarkan prinsip “siapa cepat dia dapat”. Maka tak heran, penumpang berebutan masuk kereta karena khawatir tidak kebagian tempat duduk.
Kesan pertama saat saya memasuki kereta ini adalah :bersih! Lantainya tak nampak sedikitpun sampah, dindingnya putih mengkilap dan bangku-bangkunya masih terawat. Saya benar-benar tak merasa sedang berada di kereta dengan tiket hanya seharga Rp 4.000,-.
Batara Kresna ibarat kereta api reinkarnasi. Kereta ini menghubungkan kembali jalur kereta Wonogiri-Solo yang sempat mati suri selama beberapa waktu. Saya sempatkan berjalan-jalan memasuki tiap gerbong. Pada setiap gerbong, tertera jumlah tempat duduk. Gerbong pertama berisi 28 bangku, gerbong ke dua 24 bangku, sedang yang ke tiga 26 bangku. Secara keseluruhan, menurut informasi yang saya dapat dari petugas loket, kereta ini mampu mengangkut sekitar 140 orang.
 Disuguhi pemandangan yang bikin adem!
Jalur rel Batara Kresna adalah dari stasiun Purwosari, dilanjutkan ke stasiun kecil: Solo Kota, Sukoharjo, Nguter, Wonogiri. Berjalan dengan kecepatan antara 10-30 km/jam, kita  bisa puas menikmati tiap pemandangan dari luar kereta yang tersaji. Dari Stasiun Purwosari menuju stasiun Solo Kota, Batara Kresna akan berjalan bersisian di Jalan Raya Slamet Riyadi. Puluhan orang yang sedang ber-olahraga di car free day nampak diam mengamati  saat kereta melewati jalur ini. Kaca jendela yang nampak dari luar, membuat saya merasa menjadi tontonan gratis.
Dari Stasiun Solo Kota menuju Stasiun Sukoharjo, pemandangan ramainya kota Solo, tergantikan hijaunya persawahan. Warna hijau yang terbentang rasanya membuat saya merasa tentram.
Nampak anak-anak berjingkrak-jingkrak kegirangan. Kereta yang masuk kategori kereta wisata ini memang dipenuhi rombongan keluarga yang sedang berpiknik. Rata-rata keluarga itu membawa serta anak juga keluarga besarnya. Anak-anak itu menyoraki apa saja yang terlihat unik di mata mereka, kambing-kambing yang berlari, burung-burung blekok yang berdiri anggun di area sawah, serta melambai-lambai pada tiap manusia yang terlihat dari dalam kereta.
Memasuki area Wonogiri, kita akan dibawa untuk melihat Alas Ketu, serta puncak Gunung Gandul yang nampak menyembul. Rel Kereta di Wonogiri berada di kaki Gunung gandul, lokasinya yang termasuk masih di ketinggian, membuat saya bisa melihat sedikit landskap wilayah Wonogiri Kota.
 Batara Kresna menawarkan pilihan
Batara Kresna beroperasi setiap hari. Berangkat pukul 06.00 WIB, Batara Kresna tiba di Wonogiri pukul 07.45 WIB. Sampai di Wonogiri, penumpang bebas menentukan langkah. Apakah mau langsung kembali lagi ke Solo dengan menunggu keberangkatan kereta pada pukul 08.00 WIB. Atau bisa berkeliling dulu ke dekat stasiun baru kemudian kembali ke Solo pukul 10.00 WIB.
Saya sendiri yang menjadikan Batara Kresna sebagai transportasi pulang kampung, lebih memilih keliling-keliling dulu saat tiba di Wonogiri. Di depan “Pasar Kota Wonogiri” yang berlokasi dekat stasiun, setiap hari Minggu selalu ada acara car free day di depannya. Berjalan-jalan di car free day sembari menikmati beragam jajanan khas Wonogiri, serta beragam jajanan unik lainnya adalah hal yang saya lakukan.
Selain ke car free day, mayoritas penumpang yang saya temui, lebih memilih mencari angkutan lantas pergi berkunjung ke Waduk Gajah Mungkur. Pulangnya, mereka lebih suka untuk naik bus saja agar puas berwisata ke waduk bersama keluarga.
Apapun pilihannya yang pasti menaiki kereta Batara Kresna adalah salah satu hal yang wajib dicoba saat berkunjung ke Solo. Batara Kresna diambil dari salah satu nama tokoh pewayangan. Tokoh wayang yang memiliki senjata “Panah Kalacakra” yang berfungsi untuk perdamaian. Ya, semoga kedamaian hati bisa dirasakan siapapun setelah naik kereta ini.
Dapatkan ulasan menarik lainnya tentang KERETA BATARA KRESNA, tulisan lain Fubuki Aida